A Letter to Heaven


Pagi itu aku menyiapkan semua perlengkapan yang akan kubawa sekolah, tak ada pertanda yang akan membuat hari itu menjadi hari terakhir bapakku pergi dari dunia ini meninggalkan kami di alam ini,
Saat aku menggosok kerudungku pagi itu mas andi dapet sms, yah saat itu aku hanya bersama mas andi dirumah mas ovik dan ibuk menunggui bapak di rumah sakit. Mas andi baca sms itu yang aku kurang mengetahuinya sms dari sepupuku. Tibatiba yang kulihat mas andi panik menelpon sepupuku.
"Siapa yang meninggal", tanya masku
"Pakde ndi"
Tak kuasa mas andi menangis tersedu-sedu. saat itu yang bisa aku lakukan hanya menghibur mas andi kutahan tetes air mata ini pada pucuk bola mataku yang terdalam, meski aku tau bendungan ini tak cukup kuat untuk menahan rasa itu.
Saudara ku datang kerumah menyuruhku dan mas andi mandi dan segera kerumah simbah, kami masih merenungi rasa itu rasa yang tak dapat aku deskripsikan dalam kumpulan huruf yang semu. Jujur hatiku terasa tenggelam di tengah lautan yang tak bertepi bingung mencari dimana letak kenyataan hidup.
Aku kuatkan untuk mandi dan bersiap kupilih baju hitam yang ada di lemari bajuku. Sebuah paduan baju celana dan kerudung yang sangat tidak aku suka, sebuah padanan yang menunjukkan suatu kemuraman.
Tak lama kakak sepupuku datang dan menjemput kami ke rumah simbah, rumah simbah tidaklah jauh dari rumahku.
Sesampainya disana aku liat kerumunan orang di depan rumah, kusadari jenazah bapak sudah dimandikan. Aku melihat mas ovik dengan setelannya yang biasa kulihat jeans dan kaos. Kulihat ibuk di ujung pintu terduduk menunjukkan ketegaran yang selalu ia tampakkan pada kami anak2nya aku bangga Ibukku sangat kuat she is wonder woman for me, bibir ibuk kering aku tanya itu kenapa. Ternyata selama menunggu bapak di rumah sakit ibuk kurang minum sehingga bibirnya sangat kering jleb saat itu aku merasa bersalah tidak memaksakan diri untuk menengok bapak dirumah sakit. Aku tak tega melihat bapak yang terbiasa terlihat sangat gagah di depanku berubah menjadi sebaliknya, rasanya saat itu aku ingin mengetahui bahwa semua yang terjadi merupakan sebuah mimpi. Tapi itu sebuah kenyataan yang harus aku lalui aku jalani........
Saat seorang bapak menanyakan
"Ini pada pamitan ke bapak"
aku bertanya apakah aku siap apakah aku kuat?. Kakak sepupuku memapahku menuju jenazah bapak, saat jenazah bapak dibuka rasa sakit menjalar di tubuhku aku merasa tidak percaya sosok yang sangat gagah dan energik saat ini terbujur kaku didepanku, kembali aku bertanya pada diriku apakah aku siap apakah aku kuat?
Ku kerahkan seluruh keberanianku untuk melihat wajah bapakku yang aku sayang.
Aku kaget.....
Beliau damai tertidur sangat damai, tak pernah aku melihat ekspresi wajah bapak seperti ini beliau bagaikan senang menuju alam yang jauuuh lebih indah, mas ovik mendekat dan membacakan doa pada bapak mengelus kening bapak beberapa kali dan beranjak,...
Giliranku yah bisa dibilang aku anak kesayangan bapak, namun aku yakin bapak sayang dengan rata semua anak-anaknya,... mungkin karena aku anak perempuan satu2nya dan anak yang paling "ragil"
aku dekati wajahnya GANTENG tak pernah aku lihat bapak setampan ini seindah ini aku naksir indah sekali tidurnya, aku bisikkan kata
" Aku sayang Bapak", aku tak tau harus berkata apa lalu aku ingat untuk membaca surat Al-Fatihah setelah selesai membaca surat tersebut kukecup pipinya untuk yang terakhir kalinya, dingin tak seperti biasanya bapak yang hangat dan penuh semangat ku elus penuh sayang kening bapak tiba-tiba aku merasa bendungan di mataku merembeskan air mata segera aku melangkah mundur aku tak ingin air mataku menyulitkan perjalanan bapak menuju alam yang jauuuh lebih kekal dan indah
Aku yakin setelah melihat ekspresi tersebut diriku yakin ini yang terbaik yang diberikan Allah meski terkadang aku merasa kangen yang teramat sangat aku tahu bapak lebih baik disana Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya.


Bapak....
merry, ibuk, mas andi, mas ovik, mas adit sayang banget sama bapak. Bapak baikbaik disana. Besok suatu saat kita kumpul disurga, Merry, mas andi, mas ovik, mas adit bakal berusaha jadi anak sholeh biar semua doa bisa diterima. Jangan khawatir sama kita, semuanya bakal jagain ibuk. Bapak bahagia ya disana :D from your sweetest daughter :)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Merry-land :). All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy